Iklan

Redaksi  MSRI
Sabtu, 16 Desember 2023, Desember 16, 2023 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2023-12-16T11:03:37Z
PendidikanPeristiwa

Armudji Sidak ke Rumah Korban Bully SMPN 26 Surabaya

Advertisement
Armudji Sidak ke Rumah Korban Bully SMPN 26 Surabaya
Dok, foto: Wakil Wali Kota Surabaya Ir. H. Armuji, M.H. saat Sidak ke rumah korban Bullying Siswa SMPN 26 yaitu GS


BhirawaNews, SURABAYA - Setelah ramai di pemberitaan terkait adanya aksi bully kepada salah satu murid SMPN 26 Surabaya, yang tidak ditindak lanjuti pihak sekolah, kini Wakil Walikota Surabaya Armudji melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke rumah korban bully yang berada di Jalan Banjar Sugihan RT 2 No 14, Kelurahan Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes, Surabaya. Sabtu (16/12/2023).


Lambannya penanganan dalam aksi bully yang dilakukan oleh beberapa Siswa SMPN 26 Surabaya membuat Wakil Walikota geram dan turun lapangan untuk memastikan kronologi kejadian yang menimpa salah satu siswa SMPN 26 Surabaya yang berinisial GS.


Sidak Wakil Walikota pada hari Sabtu 16 Desember 2023, bertujuan untuk memastikan apa benar di Surabaya ada aksi bully di Sekolah dan juga Armuji ingin mendengar langsung cerita dari korban bully,"ujar Armuji Selaku Wakil Wali Kota Surabaya kepada wartawan BhirawaNews.


Armudji Sidak ke Rumah Korban Bully SMPN 26 Surabaya
Dok, foto: Wakil Wali Kota Surabaya Ir. H. Armuji, M.H (kiri) saat menemui Kepala Sekolah SMPN 26 Surabaya Alifah (kanan)

Diketahui dalam pertemuan langsung GS dengan Armuji terjadi obrolan menarik bahwasanya bully yang dilakukan oleh beberapa Siswa SMPN 26 tidak hanya sekali, namun bully yang dilakukan kepada GS berulang kali hingga sampai mencapai puncak yaitu korban tidak berani datang ke Sekolah dan menyatakan mundur dari SMPN 26 Surabaya,"ungkap Armuji.


Dalam obrolannya GS menceritakan kepada Wakil Walikota Surabaya terkait bullying yang dilakukan teman-temannya antara lain dipukul dicubit dan ditendang kakinya, dia juga menambahkan untuk kejadian tersebut sudah diadukan ke pihak Sekolah atau Wali kelas, namun di situ tidak ada tindakan yang serius dari Sekolah, pelaku hanya disuruh meminta maaf kepada GS.


"Saya mulai daftar ke SMP 26 habis perkenalan sudah di bully sama teman-teman di situ, saya dipukul di jambak dicubit sama teman-teman," pengaduan GS kepada Wakil Walikota Surabaya dengan nada bergetar seolah menyimpan trauma yang teramat sangat.


Dari keterangan korban bully Armudji langsung melakukan Sidak ke SMPN 26 Surabaya, guna memastikan dan untuk mendapatkan keterangan dari Guru pendidik.


Alifah selaku Kepala Sekolah SMPN 26, saat bertemu dengan Wakil Walikota Surabaya menyampaikan bahwasanya dari pihak sekolah sudah merespon atau sudah tanggap dengan adanya laporan aduan dari Wali murid terkait bully yang dilakukan kepada anaknya, namun saat di mediasi Wali murid tidak mau datang dengan alasan keperluan pekerjaan,"ucap Alifah selaku Kepala Sekolah SMPN 26 Surabaya.


Tidak hanya itu saja dari pihak sekolah juga sudah melakukan pendampingan kepada pihak korban, dengan tujuan agar korban bisa mendapatkan perawatan atau terapi psikologis.


"Kita sudah merespon dan menanggapi adanya aduan bullying di sekolah kita yang menimpa salah satu murid saya, dan kita juga sudah memberi pendampingan kepada korban bully agar bisa diberikan terapi psikologis untuk mental dan jiwa korban,"tambah Alifah.


Dari ungkapan Kepala Sekolah yang diberikan kepada Wakil Walikota Surabaya, sangat berseberangan dengan statement yang diberikan Wali murid kepada Pewarta BhirawaNews, yang mana dari pihak Sekolah tidak pernah melakukan mediasi atau membicarakan terkait bullying yang menimpa anaknya. 


Namun dari keterangan Kepala Sekolah tersebut awak media tidak percaya begitu saja dan akan melakukan investigasi lanjutan guna memastikan apakah dari pihak sekolah SMPN 26 telah benar-benar melakukan pendampingan untuk terapi korban. 


(Hari BRN)