Advertisement
BhirawaNews.com||Mojokerto, - keterbukaan informasi publik memang salah satu syarat dalam melaksanakan atau merealisasikan anggaran yang bersumber dari pemerintah, sebab dalam pelaksanaan pengelolahan anggaran mesyarakat juga berhak mengetahui atas kegiatan yang di laksanakan oleh suatu instansi meliputi, jenis kegiataan, nominal anggaran, sumber dana, dan juga volume
Dengan adanya pasal atau pun aturan pemerintah terkait KIP (keterbukaan informasi publik) terbukti bermanfaat untuk pemerintah dan juga masyarakat dengan banyaknya aduan masyarakat terkait kekurangan, kecurangan, dan juga manipulasi pengelolahan anggaran di setiap instansj
Bentuk manfaat dari ketebukaan informasi publik sepertj yang terjadi di sekolah SMAN 1 MOJOSARI yang beralamat di Jl. Pemuda No.55, Rw. I, Seduri, Kec. Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur 61382, yang mana di sekolah tersebut di temukan jumlah murid selisih dengan jumlah penerima BOS
DI SMAN 1 Mojosari tahun ajaran 2024 - 2025 jumlah murid 1246 siswa dan penerima dana bos hanya 1238 siswa , kalau kita hitung ada 8 siswa yang tidak di cover oleh dana BOS , dan semua itu dapat di lihat di aplikasi jaga yang memang di siapkan pemerintah agar masyarakat bisa mengetahui pengelolahan anggaran yang di berikan pemerintah di semua instansi
Mendapati ada keganjilan di SMAN 1 MOJOSARI , awak media coba menghubungi kepala sekolah SMAN 1 MOJOSARI sebut WARDOYO melalui seluler guna menanyakan terkait selisih penerima dana BOS di sekolah yang ia pimpin saat ini
Wardoyo selaku pihak yang bertanggung jawab atas pengelolahan anggaran saat di hubungi seakan bungkam tidak memberi jawaban apa pun kepada awak media , baik telfon atau pun pesan whatsaap di kirimkan ke nomer whatsaapnya
Curiga dengan bungkamnya kepala sekolah, awak media akan datang ke Cabang Dinas kabupaten Mojokerto untuk koordinasi sekaligus menanyakan 8 murid yang tidak tercover dana BOS di SMAN 1 MOJOSARI
Ketua paguyuban wartawan independent jatim, dan juga aktifis yang getol soroti kinerja pemerintahan, Gugus suprianto (Boncu) terkait temuan di SMAN 1 MOJOSARI akan lakukan penelusuran lanjutan untuk mencari alasan kenapa ada selisih dalam penerimaan anggaran dana BOS
" saya tidak akan berhenti sampai di sini, dan saya akan terus menelusuri terkait selisi penerima dana BOS di SMAN 1 Mojosari " Ungkap pria dengan ciri kepala pelontos pada jumat, (12/4/25)
Hingga berita ini di terbitkan WARDOYO tidak memberikan klarifikasi ataupun jawaban yang telah di kirim wartawan ke nomor whatsaapnya.(bnc)