Iklan

Selasa, 15 April 2025, April 15, 2025 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2025-04-15T05:08:30Z

Terungkap gelagat 4 kawanan perampok bersenjata yang membawa kabur uang ratusan juta milik SPBU 5461123 Damarasih, Gresik.

Advertisement



BhirawaNews.com||Gresik Jawa Timur-Dalam aksinya, kawanan perampok bersenjata ini berboncengan mengendarai dua motor matic. 

Empat perampok bersenjata ini tidak melukai korbannya, namun justru menembakkan senjata api ke saksi yang mau menolong. 

Kejadian tragis itu berlangsung di wilayah Jalan Raya, masuk Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, pada Senin (14/4/2025) pukul 13.00 WIB.


Saat itu, dua karyawan SPBU 5461123 Damarasih, yaitu Junaidatur Rabiah (43), warga Pepelegi, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, dan Hermanto Karyawan SPBU 5461123 Damarasih berboncengan mau mnyetorkan uang ke bank untuk order BBM.

Mereka mengendarai sepeda Motor Kawasaki dari SPBU Damarasih Krikilan menuju Bank KCP BRI Karanglo, Desa Driyorejo.


Sesampai di PT. Merak Jalan Raya Desa Krikilan, mereka dipepet 4 kawanan perampok mengendarai 2 motor matic. 

Sesampai di jembatan Desa Krikilan uang yang di bawa Rabiah di tarik pelaku.

Mereka berhasil mengambil uang yang berada di tas hitam sekira Rp 130 juta. 

Melihat hal itu, Rabiah berteriak meminta tolong warga.

Uang yang ditarik ada yang terjatuh di jalan sehingga saksi Rabiah memungut uang tersebut di jalan.

Salah satu warga bernama Ibnu Sandi Kurnaiwan (28), warga Kenongo, Kewcamatan Tulangan, Sidoarjo,  berusaha menolong korban, namun salah satu pelaku mengeluarkan senjata api.

Pelaku menembakkan senjata api itu ke kaki kanan Ibnu Sandi Kurniawan. 

Seorang perempuan penjaga warung yang berada persis di pinggir jalan, berinisial WI  mengaku kaget saat mendengar suara tembakan.


"Saat kejadian saya berada di dalam warung, saya kira suara ban truk meletus. Suaranya keras kayak ban meletus," kata dia.

Ia lalu keluar dari warung kopi untuk melihat asal letusan itu.

"Lokasinya itu di jembatan sana," kata WI.

WI menambahkan, ketika keluar ia melihat korban Ibnu Sandi dengan luka dibagian kaki sebelah kanan.

Ternyata korban merupakan pria yang biasa menjadi pelanggan warung kopi yang ia jaga.


"Pas keluar tau-tau ada orang minta tolong karena tertembak, ternyata anaknya yang biasa ngopi di sini, saya panik," imbuhnya.


WI mengaku tidak tahu terkait peristiwa perampokannya. 

Sementara untuk saksi Ibnu sudah dilarikan ke RS Petrokimia Gresik.

Satreskrim Polres Gresik sudah mendatangi lokasi kejadian, termasuk menggali keterangan dari dua karyawan SPBU yang menjadi korban perampokan. 

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz membenarkan peristiwa perampokan disertai penembakan tersebut, di jalan raya Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Senin (14/4/2025) siang.


Dia memastikan, dua karyawan SPBU tersebut membawa uang sekitar Rp 200 juta yang ditaruh di kantong, hendak disetorkan ke bank. 

"Kami sudah lakukan olah TKP, berkoordinasi pengumpulan bahan keterangan (pulbaket),  juga sementara kami kummpulkan keterangan saksi-saksi, keterangan di TKP," ujar Abid.

Dua karyawan SPBU yang menjadi korban perampokan, diperiksa di Mapolsek Driyorejo.


"Terduga pelaku masih penyelidikan," jelasnya.

"Korban mengalami luka tembak di kaki kanan, sementara uang dari korban (karyawan SPBU) yang dibawa kabur sekitar Rp 130 juta," ucapnya.

Disinggung mengenai aksi bengis para pelaku, Abid sapaan akrab Abid Uais Al-Qarni Aziz mengatakan, masih dilakukan pendalaman. Mengingat mereka beraksi secara sadis, membawa pistol, dan menembak kaki saksi mata.


"Masih kami dalami terduga pelaku apakah jaringan antar pulau atau seperti apa, mohon doanya agar segera melakukan pengungkapan," tegasnya. 

Sementara itu, kabar terbaru, Ibnu Sandi Kurniawan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Korban yang juga saksi masih belum bisa dimintai keterangan, masih dalam proses pengobatan di rumah sakit," ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.

Saksi Ibnu tersebut berangkat dari bengkel, karena mendenger korban ini teriak rampok-rampok, akhirnya ada inisiatif untuk membantu, saat membantu justru ditembak.

"Kondisi membaik. Tidak ada (peluru) proyektil tidak ada, terkait (penembakan) masih dalam penyelidikan," ungkap Abid


Penulis : And

(red)